𝐑𝐢𝐧𝐝𝐮 𝐀𝐤𝐚𝐧 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐑𝐢𝐧𝐝𝐮 𝐀𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠

 SAINT MARY'S WAY

PROGRAM SEKOLAH TERCINTA

SEE:

Halo nama saya Nuel, selama saya bersekolah, saya tidak pernah untuk melayani oma-oma. Dan program sekolah ini membuat saya melakukan hal tersebut. Pertama-tama saya jelaskan dulu apa itu SAINT MARY'S WAY, Saint Mary's Way adalah program sekolah kami yaitu SMP Santa Maria yang dimana para siswa diajarkan untuk melayani Tuhan dan sesama, sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Bunda Maria. Program ini membuat saya membuka mata soal hati nurani dan tentang pelayanan hidup selama saya menjadi umat Katolik. Pada saat Bu Christine membagikan kelompok, saya sadar, saya kurang berkontribusi di dalam Gereja. Maka dari itu, saya dan 9 teman saya mengikuti pelayanan di Panti Wreda Nazareth yang berada di Cikutra, dekat dengan  Gereja Santa Odilia. Tapi karena sebelumnya kami hanya beberapa orang saja yang pernah berkunjung ke Panti Wreda. Rasanya sih saya cukup bersemangat untuk melayani para oma-oma cantik yang ada disana. Tahap perencanaan dimulai, pada hari ke-2 sampai hari ke-5 kami berdiskusi tentang proposal dan rundown acara.

 

Dalam tahap perencanaan, saya dan teman-teman saya berdiskusi tentang apa saja yang akan dilakukan disana. Diantaranya adalah; bermain games, menyuapi oma, mengajak ngobrol oma, dan berbagi sembako. Saya sangat tidak sabar ketika hari-H akan tiba. Pada waktu  kami berkunjung kesana pada tanggal 11 Okt 2025, hawanya terasa sangat sepi namun hangat, saat kami melihat para penjaga panti, mereka juga terlihat sangat bersemangat. Kami pun diantar menuju aula panti wreda tersebut. Disitu kami awalnya sedikit malu-malu karena kami sebelumnya belum pernah ke Panti Wreda. Tapi, ketika acara berlanjut, terlihat oma-oma sangat menikmati games yang kami buat, seperti estafet bola yang dimana aturannya adalah, ketika musik dimainkan oma harus mengoper bola, lalu saat musik berhenti oma yang memegang bola terakhir akan mendapatkan kartu yang berisikan pertanyaan mengenai masa lalu mereka. Ada oma yang masih teringat akan masa lalunya, dan ada juga oma yang sudah lupa sama sekali, dan kamipun merasa sedih ketika oma tersebut sudah lupa cerita hidup dia. Karena games tersebut mereka jadi sangat terbuka kepada kami untuk menceritakan masa lalunya. Beberapa oma berani untuk curhat kepada kami, serta ada juga yang menyanyikan kami sebuah lagu yang penuh makna. Kami melihat ada oma yang jauh-jauh datang merantau dari Kroasia sampai ke Bandung untuk hidup bersama suaminya yang sekarang sudah tidak ada. Kami juga diberi nasihat oleh oma yang berasal dari Manila, Filipina. Kami diberi sebuah pesan pesan dimana kesimpulannya adalah kita sebagai generasi muda, memiliki kemampuan yang lebih daripada oma-oma yang ada disana, maka dari itu jadilah generasi muda yang berdampak bagi dunia dan jangan membuang waktu untuk hal hiburan saja, tetapi fokus kepada hal yang dapat membangun diri kita. Pesan itu sangat menyentuh hati saya dan semoga pesan itu dapat merubah diri saya. Ketika siang hari sudah datang, kami mulai membereskan barang-barang dan pergi berpamitan dengan oma-oma, beberapa oma ada yang menangis, sedih, dan susah untuk merelakan kepergian kita. Kami juga merasa sedih karena harus meninggalkan oma-oma yang baik sekali dan sayang sekali kepada kita. Saya disana bertugas sebagai pembawa acara bersama gerrard, walaupun kami sedikit gugup, namun kami dapat mencairkan suasana. Serta saya juga mengajak ngobrol para oma-oma disana dan saya harus mengerti apa yang mereka sampaikan, dan saya juga membantu untuk menyuapi makanan kepada oma-oma, disitu mereka merasa terharu karena saya peduli kepada mereka.

JUDGE:

Dalam pengalaman ini saya belajar banyak sekali nilai-nilai dari Bunda Maria. Diantaranya adalah: Rendah hati, setia, dan melakukan kehendak Allah. Dari pengalaman ini saya belajar untuk selalu rendah diri dan mau menghargai sesama, ketika kita sudah membantu seseorang, kita tidak perlu untuk meminta imbalan, hal itu sudah ada dalam diri saya dan saya merasa tenang dan senang karena hal tersebut. Untuk kesetiaan ini, saya diajarkan untuk dapat menerima panggilan Allah, karena pasti saya punya tugas berbeda di dalam Gereja. Dan juga saya bisa menjadi seperti Murid Yesus yang selalu setia dan menemani Yesus dalam setiap pelayanan yang dilakukan oleh Yesus. Pengalaman ini membantu saya juga untuk mewujudkan kasih Allah yang selalu hadir dalam setiap manusia. Saya juga melihat Tangan Tuhan yang membantu saya untuk melakukan pelayanan kepada oma-oma dengan hati nurani dan kasih sayang. Itulah nilai-nilai yang saya dapat seperti yang ada pada Efesus 6:5-7 yaitu: "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." 

ACT: Ketika pelayanan sudah selesai, sekolah meminta kami untuk membuat laporan dalam bentuk Canva, yang dimana setiap anggota harus memceritakan refleksi mereka selama mereka ada di Panti Wreda. Kalau refleksi saya adalah, banyak sekali orang yang kesepian dan butuh kasih sayang, jadilah orang yang mau menyelimuti orang tersebut dari kesepian. Nilai-nilai Bunda Maria yang saya dapat adalah Keteladanan, Rendah Hati, Kasih Sayang, dan Hati Nurani, semoga nilai dan sikap ini dapat mengubah diri saya selanjutnya. Program ini sangat membantu para siswa untuk mengembangkan diri mereka secara rohani dan pikiran mereka. Semoga program SMW ini tetap berlanjut sampai kapanpun. Kiranya pengalaman ini dapat membuat saya semakin ingin membantu sesama dengan sukarela dan tidak mengharapkan sebuah imbalan yang besar, saya hanya perlu ucapan terima kasih.